
Penggerek batang padi merupakan salah satu hama yang paling sering merusak tanaman padi. Hama ini merusak tanaman padi baik pada tahap vegetatif maupun reproduksi. Pada tahap vegetatif, hama menimbulkan gejala yang disebut sundowning, dan pada tahap reproduksi, larva merusak sistem pembuluh darah batang tanaman. Salah satu gejala infestasi adalah ujung batang padi menjadi kering, menguning, dan mudah rontok. Jika diparasit pada masa perkembangan, malai akan memutih dan kosong akibat pengisian benih yang tidak lengkap. Petani terus menggunakan insektisida sintetik untuk mengendalikan hama penggerek padi, namun tidak menyadari bahwa insektisida tersebut mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. Pestisida ini sudah digunakan sejak lama. Oleh karena itu, untuk memberantas hama penggerek padi perlu dikembangkan metode pengendalian yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga efisien.
Salah satu cara untuk mengurangi populasi penggerek batang pada padi putih adalah dengan menanam tanaman pelindung. Habitat mikro yang ditanam di sekitar tanaman memungkinkan predator dan parasit berkembang biak. Refugia berfungsi sebagai tempat perlindungan musuh alami di sawah, berperan sebagai perangkap hama, tanaman pengusir hama, dan tempat berlindung sehingga menarik musuh alami untuk hidup dan berkembang biak di sana. Refugia menyediakan sumber makanan bagi musuh alami seperti nektar, madu bubuk, dan melon, sehingga keberadaan musuh alami dapat menjaga keseimbangan populasi hama.
Bunga matahari, kennikil, dan bunga kertas (juga disebut zinnias) berfungsi sebagai tempat berteduh yang sangat baik. Ketiga tanaman ini menghasilkan bunga yang indah dengan warna yang menarik musuh. Keunggulan bunga zinnia atau bunga kertas adalah selalu mekar dan hadir dalam berbagai macam warna bunga. Serangga seperti kupu-kupu, semut, kumbang, laba-laba dan lebah suka melihat bunga ini. Tanaman ini juga mempunyai kelebihan seperti kemudahan dalam penanaman (pertumbuhan cepat), ketersediaan bibit yang mudah, serta regenerasi tanaman yang cepat dan berkelanjutan.
Mengingat serangga musuh alami turut andil dalam pengendalian hama tersebut, maka perlu dilakukan perlindungan musuh alami dengan sekaligus menanam tanaman perlindungan. Tanaman perlindungan sebaiknya ditanam sebelum tanaman utama agar dapat berfungsi sebagai tempat berlindung dan berkembang biaknya musuh alami dan serangga penyerbuk yang menyerbuki tanaman. Refugia cocok ditanam di sawah. Tanam tempat berteduh sejajar dengan sinar matahari agar tidak mengganggu atau menghalangi penyerapan sinar matahari oleh tanaman utama.
Tanaman payung antara lain bunga, gulma berdaun lebar, bunga liar, tanaman yang ditanam sendiri di areal tanam, sayuran, dan sejenisnya. Tumbuhan berbunga mempunyai ciri morfologi dan fisiologi yang beragam, antaranya seperti Warna, bentuk, ukuran, aroma, waktu berbunga, dan jumlah nektar. Ini menentukan mekanisme bunga menarik serangga. Sebaliknya, aroma nektar bunga menarik serangga penyerbuk dan musuh alami seperti tawon kertas, serangga lalat, dan kumbang.
Serangga lebih menyukai bunga yang kecil dan terbuka serta masa berbunga yang relatif lama. Tumbuhan berbunga dapat menarik banyak musuh alami karena berfungsi sebagai sumber makanan dan tempat peristirahatan (untuk bertelur dan bersembunyi dari bahaya). Tumbuhan berbunga menyediakan habitat unik bagi serangga dan organisme lain, dan beragam fungsi ini menjadikannya penting untuk mempertahankan populasi musuh alami dalam ekosistem seperti agroekosistem. Hal ini terutama terjadi pada ekosistem yang secara tradisional didominasi oleh tanaman monokultur seperti padi.
Sumber:
Baehaki. 2012. Hama Penggerek Batang Padi dan Teknologi Pengendalian. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Jawa Barat
Rahmawasiah & Suriyanto R. 2020. Efektivitas Refugia Terhadap Populasi Penggerek Batang Padi Putih (Schirpophaga innotata) pada Sawah Tadah Hujan di Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara. Jurnal Pertanian Berkelanjutan. Volume 8 No. 2