
Jenis-Jenis Unsur Hara
Unsur hara terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Apa itu unsur hara makro dan mikro? Berikut ini penjelasan jenis jenis unsur hara.
- Unsur hara Makro
Unsur Hara Makro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam jumlah yang besar. Unsur-unsur tersebut adalah Niktrogen (N), Phosfor (P), Kalsum (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan juga Sulfur (S). Unsur unsur hara ini biasanya banyak terdapat pada pupuk anorganik misalnya pupuk urea dan lain sebagainya.
- Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam jumlah yang kecil, namun sangat dibutuhkan karena penting untuk proses perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Jika tanaman kekurang unsur hara mikro maka tanaman tidak akan dapat berbunga dengan sempurna. Beberapa contoh dari unsur hara mikro adalah Natrium (Na), Boron (B), Besi atau ferro (fe) , Tembaga (Cu), Seng atau zinc (Zn), Molibdenum (Mo), Khloer (CI), Mangan (Mn), Cobalt (Co), Silicon (Si) dan Nikel (Ni).
Selain itu, berdasarkan unsur penyerapannya, unsur hara dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut ini :
· Diserap dari udara atau air
Unsur hara yang di serap dari udara oleh tanaman adalah C,O dan S, yaitu berasal dari CO2, O2, dan SO2.
· Diserap melalui tanah
Ada beberapa unsur hara yang diserap oleh tanaman melalui akar tanaman dan diambil dai kompleks jerapan tanah maupun dari larutan tanah berupa kation dan juga anion. Kation adalah ion positif contohnya adalah K, Ca, dan Mg, sedangkan Anion adalah ion yang bermuatan negative contohnya N,P, dan S.
Defisiensi Hara
Pada budidaya tanaman kelapa sawit, penambahan unsur hara ke dalam tanah melalui mekanisme pemupukan secara teratur terbukti dapat memenuhi kebutuhan tanaman, menjaga kesehatan, sekaligus meningkatkan produktivitasnya. Tanaman kelapa sawit yang kekurangan unsur-unsur hara tertentu akan menunjukkan gejala-gejala tidak sehat. Di antaranya meliputi :
- Daun Pucat dan Transparan
Pohon kelapa sawit yang kekurangan unsur nitrogen akan mengakibatkan daunnya berwarna pucat, tidak hijau segar. Penampang daun tersebut juga akan terlihat seperti transparan apabila terkena sorot dari sinar matahari. Jika tidak segera ditangani, pohon tersebut tidak bisa melakukan fotosintesis. Caranya dengan memberikan pupuk Urea atau ZA untuk mengembalikan kondisi kelapa sawit tersebut.
b. Daun Menguning dan Terbakar
Tanda lain dari kelapa sawit yang kekurangan unsur hara ialah daunnya tampak menguning. Lama-kelamaan daun tersebut akan berubah warna menjadi kehitam-hitaman seolah terbakar panas matahari. Perubahan warna pada permukaan daun ini di mulai dari bagian tepi hingga akhirnya berlanjut ke bagian tengah daun. Penyebab utama dari kondisi ini yaitu kelapa sawit kekurangan unsur magnesium. Jadi untuk memulihkannya, bisa diberikan dolomit atau kieserite.
c. Batang Meruncing dan Pelepah
Kemerahan Berbeda dengan pohon kelapa sawit yang kekurangan unsur phosphat, pohon tersebut akan menunjukkan tanda-tanda pada batangnya yang berbentuk meruncing. Selain itu, bagian pelepah daunnya pun berubah warna menjadi kemerah-merahan. Di area sekeliling batang tanaman kelapa sawit yang kekurangan phosphat juga banyak ditumbuhi rumput yang daunnya berwarna keungu-unguan. Solusi untuk mengatasinya ialah bisa mengaplikasikan pupuk TSP atau pupuk RP.
d. Daun Dipenuhi Bercak Merah
Salah satu pohon kelapa sawit memiliki daun yang dipenuhi bintik-bintik yang warnanya kemerah-merahan. Semakin lama, ukuran bintik-bintik tadi akan semakin meluas hingga memenuhi seluruh permukaan daun kelapa sawit. Hal ini berarti pohon tersebut sedang kekurangan unsur kalium sehingga bisa memanfaatkan pupuk KCl atau pupuk MOP untuk menyembuhkannya.
e. Daun Mengeriting dan Melipat
Ciri-ciri terakhir dari tanaman kelapa sawit yang kekurangan unsur hara ialah daunnya berubah bentuk menjadi keriting. Kadang-kadang bagian ujung anak daunnya pun berbentuk melipat menyerupai bentuk mata pancing. Kelapa sawit yang menunjukkan gejala tersebut menandakan kalau sedang kekurangan unsur boron. Cobalah mengatasinya dengan memberikan pupuk borate atau pupuk HGFB secukupnya.
Referensi:
- Hardjowogeno, S. 2010. Ilmu Tanah. CV. Akademika Pressindo, Jakarta.
- Mindari, W., Widjajani, B., W., dan Priyadarsini, R. 2018. Kesuburan Tanah dan Pupuk. Gosyen Publishing. Yogyakarta.
- Nagamas. (2021). Inilah Tanda-tanda Kelapa Sawit Kekurangan Pupuk. https://pupuknpknagamas.co.id/inilah-tanda-tanda-kelapa-sawit-kekurangan -pupuk/. Akses pada tanggal 18 Juni 2022.
- Lubis, R.E., dan Widarnako, A. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta
- Rosmarkam, A., dan Yuwono, N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. PT. Kanisius. Yogyakarta.